Vendor keamanan, Symantec, mengonfirmasi bahwa jumlah komputer Mac yang terinfeksi malware Flashback kini mulai menurun.
Menurut Symantec, sebagian besar komputer yang terinfeksi berasal dari Amerika Utara, Australia, dan Inggris dengan jumlah kurang lebih 270 ribu mesin yang masih terinfeksi dari 600 ribu yang dilaporkan.
Dari laporan tersebut, setidaknya Departemen TI dan para pengguna komputer juga bisa memetik pelajaran berharga.
Di dunia ini tidak ada sistem operasi yang kebal terhadap serangan malware dan semua perangkat yang terhubung ke internet pun harus mempunyai perlindungan keamanan di dalamnya.
Anggapan bahwa pengguna Mac yang sepenuhnya aman dari serangan malware pun tidak benar. Pasalnya, masih terdapat ratusan ribu pengguna yang belum mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghapus malware tersebut. Infeksi lainnya juga mungkin terjadi jika update keamanan yang sesuai tidak dilakukan.
Fakta lainnya juga menyebutkan bahwa penjahat cyber pun sering membuat eksploitasi lain dari yang sudah ada, upaya lain untuk menyebarkan infeksi malware Mac kemungkinan juga akan muncul.
{ 1 komentar... Views All / Post Comment! }
Agen Judi Online
Daftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Zidane: Saya Sekarang Terkutuk
Madrid Curi Start Untuk Datangkan Sanchez?
Valverde: Madrid Krisis, Barca Juga Bisa Kalah
Ini Alasan Mengapa Jokowi Tak Menolak Ide Pemutaran Film G30S/PKI
Gerindra: Ucapan Prabowo soal Bantuan untuk Rohingya Salah Dipahami
Posting Komentar